|
|
Listawati, Rizki Mei. 2013. Pengaruh Metode Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry) terhadap Hasil Belajar Kognitif dan Retensi Siswa Kelas XI IPA SMA Laboratorium UM Malang. Skripsi, Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dr. Susriyati Mahanal, M.Pd, (II) Drs. Sarwono, M.Pd.
Kata kunci: Hasil belajar kognitif, retensi, inkuiri terbimbing.
Ilmu pengetahuan alam khususnya biologi berkaitan dengan proses penyelidikan, mencari tahu, dan memahami alam secara sistematik. Depdiknas (2006: 18) menyatakan bahwa pembelajaran biologi di kelas dilaksanakan dengan kegiatan merumuskan masalah, mengajukan dan menguji hipotesis, menentukan variabel, merancang instrumen, menggunakan berbagai peralatan untuk melakukan pengamatan, mengumpulkan hingga menyajikan data secara sistematis, menarik kesimpulan sesuai dengan bukti yang diperoleh, serta berkomunikasi secara ilmiah mengenai hasil percobaan melalui lisan dan tertulis. Berdasarkan hal tersebut, maka pembelajaran biologi dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry) untuk mengembangkan kemampuan kerja ilmiah dan sikap ilmiah siswa. Metode pembelajaran inkuiri terbimbing (Guided Inquiry) adalah metode pembelajaran yang berupaya untuk menanamkan dasar-dasar berpikir ilmiah pada diri siswa sehingga dalam proses pembelajaran siswa lebih banyak belajar mandiri di mana guru tetap memberikan bimbingan dan pengarahan. Metode pembelajaran ini memberdayakan hasil belajar kognitif dan retensi siswa. Hasil belajar kognitif diperlukan untuk mengetahui pemahaman konsep pada siswa, sedangkan retensi diperlukan agar materi yang telah dipelajari tersebut tidak mudah lupa.
Penelitian ini dilakukan di SMA Laboratorium UM Malang pada semester genap 2012/2013. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas XI IPA SMA Laboratorium UM Malang semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Sampel yang digunakan adalah kelas XI IPA 2 yang terdiri atas 26 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA 3 yang terdiri atas 26 siswa sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen dibelajarkan oleh peneliti dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri terbimbing, sedangkan kelas kontrol dibelajarkan oleh guru biologi SMA Laboratorium UM dengan menggunakan metode pembelajaran multistrategi. Materi yang diajarkan adalah sistem pernapasan sebagai ulangan pertama dengan lima kali pertemuan terdiri dari struktur dan fungsi alat pernapasan pada manusia, mekanisme pernapasan pada manusia, volume dan kapasitas paru-paru manusia, pernapasan pada hewan, dan kelainan/gangguan pada sistem pernapasan manusia. Ulangan kedua adalah sistem ekskresi yang dilakukan empat kali pertemuan terdiri dari struktur dan fungsi alat ekskresi, urinalisis dan ekskresi pada hewan. Soal yang digunakan untuk mengukur kognitif dan retensi siswa terdiri dari 30 soal pada materi sistem pernapasan dan sistem ekskresi. Validitas butir soal pada materi sistem pernapasan dan sistem ekskresi dengan rentangan rendah, cukup, dan tinggi. Soal yang memiliki validitas cukup dan tinggi dipakai untuk penelitian, sedangkan soal yang memiliki validitas rendah dilakukan revisi kalimat soal. Uji reliabilitas soal dilakukan secara keseluruhan dan menunjukkan reliabilitas soal yang tinggi.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian quasy experiment dengan desain nonequivalent control group design. Data hasil belajar kognitif siswa diperoleh dari hasil pretes dan postes, sedangkan data retensi diperoleh dari hasil postes dan retes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar kognitif dan retensi siswa. Analisis data dilakukan menggunakan analisis kovarian yang sebelumnya dilakukan uji prasyarat meliputi uji normalitas dan uji homogenitas. Pada penelitian ini, dilakukan uji keterlaksanaan pembelajaran menggunakan uji regresi linier selain melihat lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran. Hal ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui konsistensi pembelajaran di kedua kelas. Analisis statistik pada penelitian ini dilakukan dua kali ulangan menggunakan SPSS versi 17.0 for windows.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) keterlaksanaan pembelajaran pada kelas eksperimen dan kontrol siswa kelas XI IPA SMA Laboratorium UM Malang sudah terlaksana dengan baik dan konsisten (2) ada pengaruh metode pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar kognitif siswa. Kognitif siswa kelas eksperimen mengalami peningkatan sebesar 31,27 pada materi sistem pernapasan, sedangkan pada materi sistem ekskresi terjadi peningkatan sebesar 15,54. Kognitif siswa kelas kontrol mengalami peningkatan kognitif sebesar 25,89 pada materi sistem pernapasan, sedangkan pada materi sistem ekskresi terjadi peningkatan kognitif sebesar 14,50. (3) ada pengaruh metode pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap retensi siswa. Retensi siswa kelas eksperimen mengalami peningkatan sebesar 4,38 pada materi sistem pernapasan, sedangkan pada materi sistem ekskresi terjadi penurunan sebesar 1,08. Retensi siswa kelas kontrol mengalami penurunan sebesar 5,08 pada materi sistem pernapasan, sedangkan pada materi sistem ekskresi terjadi penurunan sebesar 2,81. Hal tersebut dapat dipahami bahwa metode inkuiri terbimbing merupakan metode yang menjunjung tinggi prinsip pembelajaran aktif pada siswa sehingga meningkatkan hasil belajar kognitif dan retensi siswa. Tinggi rendahnya tingkat retensi siswa berkaitan dengan proses yang dialami siswa dalam menerima informasi. Menurut Helen (2013: 52) menyatakan bahwa inkuiri terbimbing mengharuskan siswa untuk menemukan hal-hal untuk mereka sendiri, di mana kegiatan ini tidak terdapat pada pembelajaran multistrategi. Semakin bermakna proses yang dialami siswa maka semakin tinggi tingkat retensinya.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, tampak bahwa metode pembelajaran inkuiri terbimbing dapat dijadikan rujukan dalam meningkatkan hasil belajar kognitif dan retensi siswa. Oleh karena itu, dalam pembelajaran terutama biologi guru dapat menggunakan metode pembelajaran inkuiri terbimbing karena telah terbukti keberhasilannya dalam meningkatkan hasil belajar kognitif dan retensi siswa. Pembelajaran inkuiri terbimbing ini perlu pemberian motivasi yang kuat dari guru pada siswa agar aktif untuk melibatkan diri selama proses pembelajaran. |
|