Skripsi
Karakteristik dan uji kemampuan adsorben lignin dari sabut kelapa (Cocous nucifera L) untuk penyerapan ion timbal (II) / Azizathurrahmi
Abstrak
RINGKASAN Azizathurrahmi. 2019. Karakterisasi dan Uji Kemampuan Adsorben Sabut Kelapa (Cocous nucifera L) untuk Penyerapan Ion Timbal (II). Skripsi Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Yudhi Utomo M.Si. (II) Dr.Sc.Anugrah Ricky Wijaya S.Si M.Sc. Kata kunci Sabut Kelapa (Cocos nucifera L) Adsorben SSA Lignin Perkembangan industri yang semakin meningkat menyebabkan masalah pada pencemaran lingkungan. Salah satunya yaitu pada perairan yang tercemar bahan kimia dan logam berat berbahaya akibat sistem pengolangan limbah yang kurang baik. Berbagai metode untuk pengurangan ion logam dalam suatu perairan telah dilakukan. Salah satunya yaitu metode adsorpsi dimana dalam penelitian ini memanfaatkan limbah pertanian yaitu sabut kelapa. Sabut kelapa memiliki kandungan lignin 29.2% dan selulosa 21.1% dimana lignin dan selulosa memiliki gugus OH yang berpotensi untuk mengikat ion logam berat. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui pengaruh penyerapan adsorben sebelum dan setelah diisolasi kandungan ligninnya terhadap ion Pb2 ditinjau dari berdasarkan parameter uji kadar air kadar abu identifikasi gugus fungsi luas permukaan dan total volume pori adsorben 2) mengetahui daya adsorpsi pada adsorben sebelum dan setelah isolasi lignin Penelitian ini bersifat eksperimental laboratoris yang dilakukan dengan tahap sebagai berikut 1) pembuatan adsorben A dari sabut kelapa yang digiling dan diayak dengan ayakan 50 mesh. Pembuatan adsorben B dari adsorben A dengan mengisolasi kandungan ligninnya menggunakan etanol 96% natrium hidroksida 25% dan asam sulfat 10% dengan metode refluks. Pembuatan adsorben C dari adsorben A dengan mengisolasi kandungan ligninnya menggunakan etanol 96% natrium hidroksida 25% dan asam sulfat 10% dengan alat sonikator. 2) analisis kadar air dan kadar abu secara gravimetri analisis gugus fungsi dengan instrumen FTIR analisis luas pemukaan dan volume pori menggunakan Surface Area Analyzer. 3) adsorpsi ion Pb2 dengan adsorben A B dan C. 4) analisis konsentarsi ion Pb2 menggunakan instrumen Spektroskopi Serapan Atom (SSA). Hasil karakterisasi adsorben A B dan C diperoleh data kadar air dan kadar abu bertutut-turut sebesar 11.5 11.4 7.41% dan 4.24 1.14 0.93%. Hasil identifikasi gugus fungsi baik pada adsorben A B dan C muncul serapan pada bilangan gelombang 3500-3200 cm-1 yang mengindikasikan adanya gugus OH pada adsorben. Hasil analisis luas permukaan dan volume pori adsorben A B dan C berurut-turut 2.45 6.82 14.9 m2/g dan 2.378 10-2 2.955 10-2 5.720 10-2 cc/g. Daya adsorpsi adsorben A B dan C berturut-turut yaitu 0.15 0.20 dan 0.17 mg/g dan persentase adsorpsinya yaitu 71.6 94.7 dan 82.9%. Adsorben B memiliki daya adsorpsi dan persentase adsorpsi tertinggi dibandingkan dengan adsorben C dan A