Skripsi
Eksplorasi ragam nilai karakter bangsa berbasis kearifan lokal dalam motif batik Trenggalek / Indah Budi Cahyani
Abstrak
i ABSTRAK Cahyani Indah Budi. 2017. Eksplorasi Ragam Nilai Karakter Bangsa Berbasis Kearifan Lokal dalam Motif Batik Trenggalek. Skripsi Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Nur Wahyu Rochmadi M.Pd. M.Si (II) Drs. Suparlan Al Hakim M.Si. Kata Kunci Nilai Karakter Nilai Kearifan Lokal Motif Batik Trenggalek Kebudayaan merupakan salah satu unsur yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat yang bersifat turun-temurun dan terkait dengan seluruh aspek kehidupan manusia. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang memiliki keanekaragaman kekayaan baik alam maupun kerajinan. Salah satu kekayaan kebudayaan yaitu kerajinan batik. Batik merupakan seni warisan nenek moyang yang berupa gambar diatas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan raja-raja jaman dahulu. Terdapat beberapa daerah yang memproduksi batik di Indonesia salah satunya di Kabupaten Trenggalek. Setiap batik yang dibuat di masing-masing daerah memiliki motif dan karakteristik yang berbeda. Motif tersebut juga memiliki filosofi yang terkandung di dalamnya seperti yang telah diketahui pada motif-motif keraton seperti parang kawung dan lainnya. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan ragam nilai karakter bangsa berbasis kearifan lokal dalam motif batik Trenggalek. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Sumber data yang diperoleh yaitu manusia peristiwa dan dokumen. Manusia disini yaitu pengrajin dan pemilik home industry batik Trenggalek budayawan informan dari Dinas Koperasi Industri Perdagangan Pertambangan dan Energi Kabupaten Trenggalek dan Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Trenggalek. Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan cara mengumpulan data reduksi data penyajian data dan diakhiri penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan temuan dilakukan dengan cara triangulasi sumber dan triangulasi teknik pengujian data dengan membandingkan antara wawancara observasi dan dokumentasi. Berdasarkan data yang telah dikumpulkan diperoleh temuan penelitian sebagai berikut. Pertama gambaran batik Trenggalek yaitu batik Trenggalek sudah ada sejak tahun 1900 an dan mengalami perkembangan naik turun warna batik Trenggalek yaitu sogan wedelan warna alam hitam dan warna mencolok dengan jenis batik tulis batik semi tulis dan batik cap. Kedua motif batik Trenggalek terdiri dari enam macam motif yaitu motif parang cengkeh motif kawung cengkeh motif manggis motif durian motif turonggo yakso dan motif arumi. Ketiga nilai karakter bangsa yang terkandung dalam motif batik Trenggalek yaitu tanggungjawab yang ada pada motif parang cengkeh kerja keras ada pada motif parang cengkeh dan durian adil terdapat dalam motif manggis religi dalam motif turonggo yakso dan arumi sabar dalam motif durian jujur dalam motif manggis cinta tanah air dalam semua motif batik Trenggalek dan kreatif dalam motif arumi. Keempat nilai karakter bangsa berbasis kearifan lokal dalam motif batik Trenggalek yaitu nilai ekonomi pendidikan gotong-royong ii nilai kesenian dan keindahan yang memiliki hubungan dengan nilai karakter yang terkandung di dalam motif tersebut. Saran yang diberikan peneliti setelah melakukan penelitian ini sebagai berikut. Bagi instansi pemerintah agar batik Trenggalek lebih dicintai dan dikenal masyarakat sebaiknya menambah buku atau artikel yang membahas tentang batik Trenggalek dan lebih mempromosikan lagi beserta nilai-nilai yang terkandung di dalam motif tersebut serta menjadikan batik sebagai raja di rumah sendiri dan menjalin kerjasama dengan daerah lain. Bagi pengrajin batik dan pemilik home industry agar batik Trenggalek terus berkembang seyogyanya senantiasa meningkatkan kualitas produksi batik Trenggalek serta mengembangkan motifmotif batik Trenggalek yang diambil dari kebudayaan Trenggalek. Bagi masyarakat Trenggalek untuk meningkatkan rasa cinta terhadap batik Trenggalek seyogyanya mau belajar membuat batik dan mengenal serta mempelajari dari batik tersebut kemudian membeli dan bangga mengenakan batik khas daerah.