Tesis
Pengaruh model problem based learning terhadap kemampuan berpikir spasial kritis siswa SMA Negeri 1 Arjasa Kabupaten Sumenep dalam perspektif kecerdasan ekologis / Muhammad Iqbal Qauly
Abstrak
Model pembelajaran Problem Based Learning menekankan pada kemandirian dalam pemecahan masalah kontekstual. Model Problem Based Learning berpengaruh meningkatkan kemampuan berpikir spasial kritis siswa pada materi dinamika kependudukan. Permasalahan dalam dinamika kependudukan berkaitan dengan pengaruh timbal balik manusia dan lingkungan sekitarnya. Hal ini diharapkan model Problem Based Learning memberikan gambaran yang utuh dan kontekstual mengenai permasalahan kependudukan serta timbal baliknya terhadap lingkungan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya pengaruh model Problem Based Learning terhadap kemampuan berpikir spasial kritis serta interaksinya dengan kecerdasan ekologis pada siswa SMA Negeri 1 Arjasa. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen semu dalam penelitian kuantitatif. Subjek penelitian ini berjumlah 62 siswa dengan rincian yaitu kelas XI IPS 1 sebagai kelas eksperimen dengan jumlah 37 siswa dan XI IPS 3 sebagai kelas kontrol dengan 25 siswa. Intrumen yang digunakan dalam pengumpulan data untuk mengukur kemampuan berpikir spasial kritis yaitu soal esssau dan untuk mengukur tingkat kecerdasan ekologis menggunakan angket skala likert. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji beda pada statistik parametrik dengan uji hipotesis menggunakan uji t untuk dua sampel yang tidak berpasangan untuk hipotesis mencari interaksi menggunakan uji F dengan bantuan program aplikasi IBM Statistic SPSS 23.0 for Windows. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh model Problem Based Learning terhadapa kemampuan berpikir spasial kritis. Hal ini berdasarkan uji t nilai signifikansi atau probabilitas yaitu 0.000. taraf signifikansi data nilai kemampuan berpikir spasial kritris kurang dari 0.05 maka nilai ini menjadi salah satu acuan H0 ditolak. Kemudian jika kita bandingkan nilai mean dari kelas eksperimen dan kontrol yaitu 72 dan 62. Hipotesis kedua menemukan terdapat pengaruh kecerdasan ekologis terhadap kemampuan berpikir spasial kritis. Hal ini berdasarkan hasil uji F bahwa signifikansi atau probabilitas antara variabel bebas dan terikat adalah 0.000 maka nilai tersebut kurang dari 0.05. sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima.