Skripsi
Pengaruh model pembelajaran accelerated learning terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada pelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Babadan / Nila Kharismaputri
Abstrak
Berpikir kritis merupakan tentang bagaimana seseorang dalam menelaah fakta ataupun informasi secara kompleks. Kemampuan ini penting untuk dapat dimiliki oleh generasi siswa pada saat ini. Pentingnya menguasai kompetensi berpikir kritis pada kehidupan saat ini adalah untuk menghadapi dunia yang berubah dengan cepat. Kompetensi berpikir kritis selain untuk menghadapi dan mengimbangi perubahan yang selalu cepat juga penting dalam kehidupan saat ini salah satunya dalam kegiatan pembelajaran. Adanya kompetensi berpikir kritis pada pembelajaran salah satunya pada pembelajaran sejarah diharapkan agar siswa mampu dalam menerima perubahan yang terjadi saat ini. Sayangnya pentingnya kemampuan berpikir kritis pada siswa tidak diiringi dengan kemampuan berpikir kritis secara matang hal ini tercermin dalam kemampuan berpikir kritis siswa di pembelajaran sejarah. Masih kurangnya kemampuan berpikir kritis pada siswa menunjukkan adanya faktor-faktor dari kemampuan berpikir kritis yang belum terpenuhi. Salah satunya adalah faktor penyerapan informasi yang berkaitan erat dengan penggunaan model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran. Model pembelajaran yang dinilai dapat mengoptimalkan kemampuan berpikir kritis siswa adalah model pembelajaran Accelerated Learning. Model Accelerated Learning dapat mendukung pengembangan keterampilan berpikir kritis dengan melalui belajar dari pengelaman langsung kolaborasi refleksi dan stimulasi multisensori. Pengaruh dari penggunaan model pembelajaran Accelerated Learning terhadap kemampuan berpikir kritis dibuktikan dengan adanya penelitian terdahulu oleh Diah Ira Rahmawati ldquo Efektivitas Model Pembelajaran Akselerasi Berbasis Discovery terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Kelas VIII MTs Negeri Karangawen pada Materi Lingkaran rdquo penelitian oleh Mawar Izzati Khairuna ldquo Penerapan Model Pembelajaran Accelerated Learning Cycle (ALC) untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Mengurangi Kecemasan Matematis Siswa SMK rdquo dan penelitian oleh Rendi Muligar ldquo Penerapan Model Pembelajaran Accelerated Learning Cycle untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Representasi Matematis serta Mengurangi Kecemasan Matematis Ditinjau dari Perbedaan Gender Siswa SMP rdquo . Penelitian-penelitian ini memberikan pengaruh baik dari penggunaan model Accelerated Learning terhadap kemampuan berpikir kritis siswa akan tetapi penelitian-penelitian ini hanya dilakukan pada mata pelajaran matematika. Untuk itu penelitian ini bermaksud menguji apakah terdapat pengaruh model Accelerated Learning terhadap kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran sejarah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen. Populasi penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 1 Babadan Kabupaten Ponorogo dan penentuan sampel dengan teknik nonprobability sampling. Pada penelitian ini pemilihan kelas kontrol dan kelas eksperimen dipilih dengan melakukan pertimbangan terhadap kesamaan kemampuan dengan melihat nilai rata-rata Ulangan Tengah Semester mata pelajaran sejarah kelas XI jurusan IPS di SMA Negeri 1 Babadan. Desain eksperimen yang digunakan adalah nonequivalent control group design. Instrumen yang digunakan adalah soal pretest dan posttest. Instrumen soal berupa soal pilihan ganda dan uraian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh dari model pembelajaran Accelerated Learning terhadap kemampuan berpikir kritis siswa dalam mata pelajaran sejarah. Hal ini ditunjukkan dengan adanya perbedaan hasil yang dibuktikan dengan uji beda kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Kelompok eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Accelerated Learning mendapatkan hasil posttest sebesar 87 97 sedangkan kelas kontrol yang yang menggunakan model pembelajaran Direct Learning mendapatkan hasil posttest sebesar 68 21. Uji independen T dalam penelitian ini mendapatkan hasil nilai signifikasi sebesar 0 000 lt 0 05 yang kemudian dapat diputuskan bahwa H1 diterima karena terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa yang menggunakan model Accelerated Learning di pelajaran sejarah lebih tinggi daripada kemampuan para siswa yang menggunakan model pembelajaran Direct Learning.
Tidak tersedia versi lain