Tesis
Pengaruh penerapan diagram dalam pembelajaran stem terhadap penguasaan konsep dan kemampuan pemecahan masalah materi suhu dan kalor / Mifta Rahmadiyah
Materi suhu dan kalor tidak mudah dipelajari karena representasinya bersifat abstrak. Tidak hanya sulit dipelajari suhu dan kalor juga sulit diajarkan. Salah satu upaya mengatasi permasalahan tersebut adalah menggunakan diagram dalam pembelajaran. Selain itu diperlukan sebuah pendekatan yang relevan dengan hakikat sains salah satunya adalah STEM. Dengan menggunakan tahapan discovery learning diharapkan rancangan ini mampu untuk untuk mendorong perubahan konseptual dan kemampuan pemecahan masalah yang sebelumnya belum berhasil terutama mengenai pemuaian dan kapasitas kalor. Metode penelitian yang digunakan adalah mixed methods. Penelitian kuantitatifnya menggunakan quasi-experimental design dengan tipe posttest-only design. Tes penguasaan konsep berupa soal plihan ganda beralasan dan tes kemampuan pemecahan masalah berupa soal essay. Hasil data kuantitatif dirincikan oleh data kualitatif melalui wawancara. Subjek penelitian adalah siswa siswi SMA Negeri 4 Malang kelas XI semester ganjil tahun ajaran 2019/2020 yang terdiri dari satu kelas kontrol dan satu kelas eksperimen. Penentuan kelas dilakukan dengan menggunakan convenience sampling. Untuk memperoleh data kualitatif partisipan dipilih dengan menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan signifikan antara penguasaan konsep siswa kelas eksperimen dengan siswa kelas kontrol. Pengaruh tersebut tergolong pada large effect rentang bawah. Secara rinci perbedaan tersebut terlihat dari cara siswa menganalisis pemuaian benda. Tidak hanya mengetahui tentang rumus siswa kelas eksperimen juga memahami dengan baik bagaimana perubahan panjang yang sama pada dua buah bahan yang koefisien muainya berbeda. Intervensi juga membantu siswa kelas eksperimen untuk menganalisis pengaruh kalor terhadap kapasitas kalor suatu benda. Siswa kelas kontrol cenderung mengerjakan soal kapasitas kalor dengan mengandalkan perhitungan saja namun pemahaman mengenai kemampuan suatu benda untuk mengubah panas menjadi kenaikan suhu pada rumus masih belum mendalam. Perbedaan tersebut dikarenakan penerapan diagram dalam pembelajaran STEM yang disampaikan dengan tahapan discovery learning menekankan pada penemuan untuk memperoleh konsep. Pada kelas kontrol metode yang dilakukan secara tradisional memiliki banyak kekurangan. Selain siswa cenderung lebih menghafal rumus siswa juga mudah lupa dengan pembelajaran yang telah dialami. Selain itu terdapat perbedaan signifikan pada kemampuan pemecahan masalah siswa antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Pengaruh tersebut tergolong pada medium effect. Proses pembangunan solusi dalam pemecahan masalah fisika menjadi peran diagram dalam melatih kemampuan pemecahan masalah siswa. Discovery learning dengan mengintegrasikan STEM untuk meningkatkan pemecahan masalah disebabkan STEM berfokus pada penyelesaian masalah. Pada kelas kontrol metode tradisional yang diterapkan sepertinya kurang melatih kemampuan pemecahan masalah siswa karena masih pasif dalam mengkonstruksi pengetahuan.
Tidak tersedia versi lain