Tesis
Pengembangan perangkat pembelajaran berbasis neuroscience untuk mengembangkan multiple intelligence anak usia dini / Maya Lindayani
Abstrak
RINGKASAN Maya Lindayani 2021. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Neuroscience untuk Mengembangkan Multiple Intelligence Anak Usia Dini. Tesis . Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Hardika M.Pd. (II) Prof. Dr. Imron Arifin M.Pd. Kata Kunci Perangkat Pembelajaran Neuroscience Multiple Intelligence Penelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa perangkat pembelajaran berbasis Neuroscience untuk mengembangkan Multiple Intelligence anak usia dini yang valid efektif dan praktis untuk pembelajaran di TK. Penelitian pengembangan ini menggunakan model penelitian pengembangan yang dikembangkan oleh Borg amp Gall yang telah disederhanakan menjadi enam langkah yaitu (1) studi pendahuluan (2) perencanaan (3) pengembangan produk (4) validasi produk (5) uji coba produk (6) produk akhir. Tahap Validasi dilakukan oleh 3 ahli yaitu (1)Ahli Teknologi Pendidikan (TEP) (2) Ahli Materi Neuroscience dan Multiple Intelligence anak usia dini (3) Ahli Silabus dan RPP. Tahap ujicoba produk dilakukan pada kelompok B1 dan B4 KB TK Permata Iman 3. Berdasarkan hasil validasi ahli TEP diperoleh hasil validasi sebesar 90% artinya menurut ahli TEP produk ini valid dan layak untuk digunakan. Berdasarkan hasil validasi ahli meteri Neuroscience dan Multiple Intelligence diperoleh hasil validasi sebesar 78% artinya produk yang dikembangakan cukup valid dan cukup layak untuk digunakan dengan sedikit revisi. Berdasarkan hasil validasi ahli Silabus dan RPP diperoleh ahasil validasi sebesar 90% artinya menuurut ahli silabus dan RPP produk yang dikembangkan valid dan layak untuk di gunakan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara umun produk ini valid dan layak digunakan. Tahap uji coba dilakukan 2 kali yaitu uji coba kelompok kecil dan uji coba kelompok terbatas. Ujicoba kelompok terbatas dilakukan untuk mengukur keterlaksanaan dan keefektifan penggunan produk yang dikembangkan. Uji coba dilakukan pada 2 kelompok dan didapatkan rata-rata persentase keterlaksanaan sebesar 77 5%. artinya perangkat pembelajaran yang dikembangkan cukup layak untuk digunakan. Hasil uji coba kelompok terbatas diketahui bahwa lebih dari 50% siswa rata-rata mengalami peningkatan kemampuan pada setiap kompetensi yang diajarkan. Selain itu juga diketahui bahwa seluruh siswa atau 100% siswa dinyatakan tuntas belajar karena seluruh siswa telah memperoleh kategori nilai minimal Berkembang Sesuai Harapan (BSH).